• Jelajahi

    Copyright © Swarasultra.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 1

    Iklan 2

    Korupsi

    FESyar KTI 2024, Pengembangan Ekonomi Syariah Untuk Industri Halal di Sultra

    Redaksi Swarasultra.com
    Senin, 08 Juli 2024, 20.05.00 WITA Last Updated 2024-07-08T12:05:14Z

    Deputi BI Juda Agung, Sekda Sultra Asrun Lio dan anggota komisi XI DPR RI Bahtra Banong, memukul gendang saat pembukaan FESyar KTI 2024. (Foto : Istimewa)
    Swarasultra.com, Kendari - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) 2024 di salah satu hotel di Kendari, Senin (8/7/2024).

    FESyar KTI Tahun 2024 mengangkat tema "Sinergi untuk Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia".

    Deputi BI Juda Agung mengungkapkan bahwa yang menjadi fokus dalam pengembangan ekonomi syariah ke depan, tentu saja tidak bisa dilakukan oleh Bank Indonesia sendiri melainkan bersinergi dengan semua stakeholder. Seperti, pengembangan ekosistem makanan halal.

    Sebab dalam kaitan ini, akselerasi sertifikasi Rumah Potong Hewan perlu terus dilakukan karena Rumah Potong Hewan menjadi sumber utama pangan halal.

    "Kalau dagingnya sudah halal, Insyaallah sudah mengatasi sebagian besar kehalalan dari sebuah produk makanan," bebernya

    Ia menambahkan, sertifikasi halal perlu diakselerasi bekerjasama dengan berbagai center di universitas. Hal ini untuk mendukung jaminan produk alam.

    Kepala Kantor Perwakilan BI Sultra, Doni Septadijaya menjelaskan bahwa  pengembangan ekonomi syariah sangat penting untuk kematangan ekosistem guna mendorong industri halal di Sultra.

    Karenanya, Bank Indonesia turut mendorong literasi halal lifestyle dengan tujuan membentuk pasar halal yang kokoh di dalam negeri.

    Doni bilang literasi halal lifestyle ini ke depannya diharapkan dapat terbentuk pasar halal yang mandiri bagi para produsen produk halal baik dari sektor kuliner, fesyen hingga industri keuangan syariah.

    Upaya pengembangan, lanjutnya, telah dilakukan melalui peresmian Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS) yang merupakan hasil Kerjasama Bank Indonesia dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

    "Zona KHAS ini juga menjadi program kerja utama Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sulawesi Tenggara," ungkap Doni.

    Ditambahkan Doni, zona KHAS diharapkan dapat menjadi contoh bagi banyak wilayah kawasan kuliner di Sultra.

    Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Asrun Lio mengatakan, pengembangan ekonomi syariah ini merupakan langkah konkret dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia Timur khususnya di Sultra.

    Dengan prinsipnya yang berkelanjutan, menawarkan solusi dalam menghadapi tantangan ekonomi yang dihadapi seperti bagi hasil, tolong-menolong dan keadilan sosial

    "Prinsip ini bukan hanya memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi tetapi juga mendorong pemetaan kesejahteraan dan kesejahteraan masyarakat pemberdayaan masyarakat," ujarnya. (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini