• Jelajahi

    Copyright © Swarasultra.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 1

    Iklan 2

    Korupsi

    Kasus DBD Meningkat, Pj Gubernur Sultra Jenguk Pasien di Rumah Sakit

    Redaksi Swarasultra.com
    Selasa, 16 Januari 2024, 18.44 WITA Last Updated 2024-01-16T10:44:36Z

    Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto membesuk anak pasien penderita Demam Berdarah di Rumah Sakit Bahteramas di Kendari. (Foto : Istimewa)
    Swarasultra.com, Kendari - Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto langsung membesuk pasien Demam Berdarah (DBD) di Rumah Sakit Daerah Bahteramas di Kendari, Selasa (16/1/2024).

    Sebelumnya satu orang balita berusia 4 tahun di Kota Kendari, meninggal usai terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).

    Balita ini meninggal setelah beberapa jam mendapatkan perawatan di rumah sakit daerah Bahteramas di Kendari. Pasien ini merupakan rujukan Rumah Sakit Hati Mulia.

    Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengaku sangat prihatin dengan kondisi ini, apalagi dengan adanya satu balita yang meninggal. Lanjut Andap, ada 396 kasus DBD di Sultra, 279 sudah sembuh.

    Hal itu diungkapkan Andap usai membesuk pasien DBD yang didominasi anak-anak di rumah sakit Bahteramas di Kendari, Selasa (16/1/2024).

    "Pasien meninggal ananda Reza ya. Kita turut berduka cita, semoga diberikan yang terbaik, juga keluarga ikhlas menerima. Jadi memang pada saat saya datang ke sini sudah dalam kondisi shock berat," kata Andap prihatin.

    Karena kondisi ini adalah Endemi yang diperkirakan sampai Maret - April, Andap berharap tidak ada lagi tambahan kasus DBD.

    Lanjut Pj Gubernur, menurut catatan medis Endemi ini diperkirakan sampai Maret -April. Dan akan meningkat dari tahun ke tahun. Namun, Andap berharap kasus DBD tidak terjadi peningkatan.

    "Mencegah lebih baik, dan meminta setiap keluarga dan masyarakat untuk memperhatikan kondisi lingkungan sosial jangan sampai ada genangan air. Tetap memperhatikan 3 M, yakni menguras, menutup dan mengubur," tegasnya.

    Direktur Rumah Sakit Bahteramas, dr Hasmudin, mengatakan bahwa balita yang meninggal merupakan pasien rujukan Rumah Sakit Hari Mulia.

    Sebelumnya balita ini mendapat perawatan selama satu minggu di Rumah Sakit Hati Mulia Kendari. Namun kondisi balita itu semakin memburuk, sehingga langsung dirujuk di Rumah Sakit Bahteramas dan dirawat di ruang ICU Anak.

    Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto membesuk anak pasien penderita Demam Berdarah di Rumah Sakit Bahteramas di Kendari. (Foto : Istimewa)
    “Ada satu yang meninggal pada 2 Januari, pasien masuk rujukan dari rumah sakit hati mulia, pasien sudah dirawat beberapa hari di sana. Dengan kondisi yang sangat sudah shock istilahnya dan dirujuk di sini, kita terima dan kita lakukan penanganan dirawat di ruangan ICU anak, tapi dirawat cuman bisa bertahan beberapa jam karena kondisi shock," ungkap dr Hasmudin di rumah sakit Bahteramas di Kendari, Selasa (16/1/2024).

    Ia menjelaskan, saat ini, Rumah Sakit Bahteramas sendiri telah menangani 64 pasien DBD sejak 1 Januari 2024 hingga 16 Januari 2024. Namun, tersisa 39 pasien yang masih dalam perawatan.

    Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sultra, tercatat total pasien DBD 396 kasus DBD yang tersebar di 11 kabupaten/kota, per 15 Januari 2024.

    Kota Kendari menjadi daerah dengan angka pasien tertinggi yakni 195 kasus. Disusul 66 kasus di Kabupaten Konawe Selatan, 21 kejadian di Kolaka, Bombana 18 kasus, Konawe 12 pasien, Muna Barat 10 kasus.

    Selanjutnya Baubau 4 kasus, 3 kasus di Wakatobi, 2 kasus di Buton Utara, Konawe Kepulauan dan Kabupaten Buton masing-masing 1 kasus.

    Kadis Kesehatan Sultra, Usnia mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan seluruh dinkes kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap lonjakan kasus DBD.

    “Di Kota Kendari kami sudah membagi tugas dengan melibatkan Dinkes Sultra, Kota Kendari dan KKP dalam mengantisipasi terjadinya lonjakan DBD dengan melaksanakan fooging,” tukas Usnia. (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini