Swarasultra.com, Kendari - Dukungan penegakan hukum kepada kejaksaan tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara (Sultra), datang dari berbagai lapisan masyarakat tepat di Hari Adhyaksa, Sabtu (22/7/2023). 
Masyarakat dan Mahasiswa membubuhkan tanda tangan dukungan kepada Kejati Sultra dalam penegakan hukum. (Foto : Istimewa)
Masyarakat yang mendatangi kantor Kejati Sultra itu berasal dari mahasiswa, politisi, dosen dan aktivis perempuan serta aktivis NGO. Mereka mengirimkan karangan bunga dan membubuhkan tanda tangan pada kain warna putih di depan gerbang kantor Kejati Sultra.
Karangan bunga tersebut sebagian dimasukkan di dalam kantor Kajati sebagiannya lagi dipampang di pagar kantor Kejati Sultra.
Terlihat dari nama-nama pengirim yang terpampang di depan kantor Kejati Sultra, yakni karangan bunga berasal dari Majelis Daerah KAHMI Buton Utara, Mansyur Pawata Pendiri LSM Sintesa, Rahmawati Azi dosen FIB UHO Kendari, Elly Anggraeni Aktivis Perempuan dan Muh. Endang SA salah satu tokoh politik Sultra.
Langkah itu dilakukan sebagai bentuk dukungan atas langkah kepala kejaksaan tinggi (Kajati) Sultra DR. Patris Yusrian Jaya, SH.MH karena telah berani menahan dan mentersangkakan beberapa petinggi perusahaan tambang yang dugaan melakukan kasus korupsi di bidang pertambangan di Sultra.
Salah satu pengirim karangan bunga, Mansyur Pawata menjelaskan kepada media bahwa tujuan pengiriman bunga itu sebagai bentuk langkah dukungan terhadap sikap Kajati Sultra memberantas korupsi pertambangan di Sultra. “Beliau harus Kita dukung. Saya kira yang tidak mendukung beliau hanya Koruptor," tegas Mansyur.
Hal senada juga diungkapkan, Elly Anggraeni, salah satu aktivis perempuan yang ikut mengirimkan karangan bunga. Ia menjelaskan sudah semestinya rakyat Sultra bersyukur punya Kajati yang berani dan lurus.
“Semoga beliau istiqamah dan terus bekerja, Insha Allah beliau bukan tidak akan mem-PHP masyarakat Sultra," tegas Elly panggilan akrabnya.
Ia juga meminta para tokoh serta aktivis pegiat lingkungan dan aktivis anti korupsi untuk mengirimkan Bunga. “Tunjukkan dukungan Anda semua pada Kajati. Mari penuhi bunga dukungan kantor Kejati Sultra,” imbaunya lagi.
Sementara itu, Muh. Endang SA, Ketua Partai Demokrat Sultra yang juga mengirim bunga. Ia menyatakan kehadiran dan partisipasinya dalam aksi tersebut hanyalah ingin memenuhi undangan aktivis mahasiswa dan masyarakat Sultra untuk mendukung Kajati berantas korupsi tambang.
“Saya diundang sama Bung Aldi dan Zainul, Saya lihat isunya luar biasa serta mereka tidak punya kepentingan. Yah saya hadir,” jelas Endang.
Perempuan Paling Merasakan Dampak
Dalam orasinya di depan kantor Kejati Sultra, Wa Ode Rulia menyampaikan bahwa akibat aktivitas penambangan perempuan yang paling merasakan dampaknya.
"Ibu ibu akan sulit untuk memperoleh layanan air bersih, kesulitan memasak makanan bergizi untuk anak dan keluarga mereka. Lantas di mana kehadiran pemerintah saat ini," ungkap Rulia, Kordinator Forum Alumni HMI-wati Sultra.
Olehnya itu, ia sangat mendukung Kejati Sultra untik mengusut tuntas kasus pertambangan di Sultra dan berharap seluruh elemen masyarakat bisa mendukung langkah-langkah yang dilakukan Kejati Sultra saat ini.
Hal senada juga diungkapkan Rahmawati Azi, dosen UHO Kendari. Ia mengatakan bahwa perempuan merupakan korban paling dekat yang akan merasakan dampak dari kegiatan pertambangan dan perambahan hutan.
Selain itu, lanjut Uci sapaan akrabnya menambahkan sebagai masyarakat Sultra, ia tidak rela hutan hutan dijarah oleh penguasa yang berkolaborasi dengan pengusaha atau kapitalisme.
Kajati Sultra Dr Patris Yusrian Jaya menerima langsung massa aksi. Ia juga ikut membubuhkan tanda tangan di kain warna putih dan berterima kasih atas dukungan masyarakat kepada kejaksaan tinggi Sultra. (Red)
