PLN UIP Sulawesi memberi bantuan pengembangan usaha pengolahan limbah daun nanas kepada kelompok tani di Kabupaten Muna, Sultra. (Foto dokumentasi PLN) |
Bantuan ini merupakan dukungan PLN kepada peran serta UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Bantuan diberikan secara simbolis kepada Kepala Desa Wakumoro disaksikan oleh perwakilan Kelompok Tani Nanas di desa tersebut pada Kamis (18/05/2023).
Kepala Desa Wakumoro, La Ode Golkar menyampaikan terima kasih kepada PLN. Menurutnya, kabupaten Muna merupakan salah satu daerah penghasil nanas terbesar di Sulawesi Tenggara.
"Maka dari itu dengan adanya bantuan ini, kami harap Kelompok Tani di Desa kami bisa mengolah limbah daun nanas menjadi produk yang bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Penyerahan bantuan yang dirangkaikan dengan Sosialisasi bertajuk Inovasi Produk Turunan Berbasis Alam Melalui Komoditas Daun Nanas turut dihadiri perwakilan Kelompok Petani Nanas yang berada di Desa Wakumoro. Diketahui di desa ini terdapat 7 Kelompok Tani Nanas dengan total anggota sebanyak 151 orang dengan lahan garapan seluas total 171,5 Ha.
Perwakilan Kelompok Tani Nanas, La Gunu menjelaskan selama ini masyarakat tidak memanfaatkan limbah daun nanas karena tidak memiliki peralatan dan pengetahuan yang memadai. “Mewakili kelompok tani Desa Wakumoro, kami sangat mengapresiasi langkah PLN dalam memberikan bantuan untuk pengolahan limbah daun nanas. Selama ini masyarakat atau kelompok tani hanya memanfaatkan dan mengandalkan orientasi dari buah nanas, dan sungguh luar biasa apabila limbah daun nanas bisa dimanfaatkan menjadi serat untuk bahan kain. Harapannya program dari PLN ini dapat berkelanjutan karena masyarakat sangat antusias dengan adanya program ini,” tuturnya
General Manager PLN UIP Sulawesi, Defiar Anis menyampaikan dukungannya terhadap keberhasilan pelaksanaan program PLN Peduli yang berlokasi di Kabupaten Muna.
“Bantuan TJSL berupa Pengembangan Usaha Pengolahan Limbah Daun Nanas adalah salah satu bentuk implementasi PLN dalam aspek Environmental, Social dan Governance (ESG). Kami harap bantuan ini dioptimalkan sehingga masyarakat dapat mengembangkan potensi nilai ekonomi dari limbah daun nanas yang bisa dijadikan bahan baku tekstil untuk dibuat menjadi bahan kerajinan," tutup Anis. (Adm)