• Jelajahi

    Copyright © Swarasultra.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 1

    Iklan 2

    Korupsi

    BI Sultra Tetapkan Desa Labengki Kecil Sebagai Kawasan Wisata Digital

    Redaksi Swarasultra.com
    Selasa, 04 April 2023, 20.34 WITA Last Updated 2023-04-04T12:34:12Z

    BI Sultra dan Pemkab Konut meresmikan penetapan Desa Labengki kecil sebagai Desa Wisata Digital dan terlengkap. (Foto dok. BI Sultra)
    Swarasultra.com, Kendari - Desa Labengki kecil, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditetapkan sebagai Desa Wisata sekaligus sebagai Desa QRIS, Desa CBP serta Desa Hortikultura.

    Penetapan Desa Labengki Kecil dihadiri oleh Bupati Konawe Ruksamin, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara Doni Septadijaya pada 15 Maret 2023 lalu, sebagai upaya untuk mendorong dan memberikan dukungan Labengki sebagai Kawasan wisata unggulan.

    Hal itu didasari oleh keindahan lanskap Kawasan dan bawah laut Labengki memiliki potensi luar biasa untuk mendorong sektor wisata Sulawesi Tenggara, namun sayangnya potensi ini belum didukung dengan  fasilitas pendukung Pariwisata yang memadai.

    Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara, Doni Septadijaya mengatakan bahwa penetapan Desa Labengki Kecil sebagai Desa Wisata,  Desa QRIS, Desa CBP dan Desa Hortikultura adalah sinergi Bank Indonesia Sulawesi Tenggara bersama Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Konawe Utara, BKSDA Provinsi Sulawesi Tenggara, Aliansi Perempuan dan Komunitas Teras dengan ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pengembangan Desa Wisata Labengki Kecil pada saat yang sama disaksikan Bupati Konawe Utara.

    Bank Indonesia Sultra memberikan komitmen dukungan pengembangan wisata dengan mendorong digitalisasi Pengelolaan Kawasan wisata, yakni menjadikan Desa Labengki Kecil sebagai Kawasan Wisata Digital  unggulan di Sulawesi Tenggara.

    Menurut dia, terdapat dua upaya digitalisasi yang dilakukan,  yang pertama adalah dengan mendigitilisasikan transaksi keuangan di Desa Labengki kecil dengan “mengQRISkan” 26 homestay yang terdapat di Desa Labengki Kecil. Tersedianya QRIS diharapkan dapat memudahkan proses transaksi bagi para pengunjung sekaligus memudahkan proses pencatatan pendapatan homestay milik warga.

    "Inilah yang menjadikan alasan Desa Labengki Kecil ditetapkan menjadi Desa Wisata QRIS pertama kalinya di Sulawesi Tenggara.  Yang kedua adalah dengan launching Labengki Backpacker, platform digital yang memudahkan wisatawan untuk dapat berkomunikasi dengan pengelola homestay sekaligus memilih paket wisata yang diinginkan dengan mudah," kata Doni.

    Selain itu, Labengki Backpacker menjadi solusi akses layanan informasi satu pintu wisatawan yang sebelumnya sangat terbatas dikarena belum terintegrasinya informasi wisata di Kawasan Labengki.

    Terkait dengan peredaran uang tunai, Bank Indonesia juga menetapkan Desa Labengki Kecil sebagai target edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah sebagai simbol kedaulatan hingga titik terdepan, terluar dan terpencil di Republik Indonesia dengan harapan Desa Labengki Kecil dapat menjadi contoh bagi wilayah terpencil lainnya dalam hal penggunaan dan perawatan uang rupiah.

    Sementara itu, lanjut Doni, Desa Hortikultura ditetapkan sejalan dengan kebijakan Pemerintah Konawe Utara terkait dengan pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman pangan. Bank Indonesia membagikan bibit cabai kepada 130KK, yang pada musim panen diharapkan mampu menghasilkan 1-1,2ton cabai untuk mencukupi kebutuhan warga sekaligus dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas kuliner desa sebagai daya Tarik wisata.

    Sebagai upaya peningkatan kualitas pariwisata pada kesempatan ini turut mendatangkan Chef Profesional untuk memberikan pelatihan pengolahan bahan pangan lokal di Pulau Labengki Kecil, sehingga olahan kuliner Labengki Kecil dapat ditingkatkan.

    "Pengembangan wisata Desa Labengki Kecil oleh Bank Indonesia sudah cukup lama dilakukan sejak inisiasi Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) pada tahun 2019, dengan penataan kawasan dan bantuan pengecatan rumah warga, lalu dilanjutkan dengan PSBI Kapal Wisata pada tahun 2021 untuk mendorong aksesibilitas," terangnya.

    Masih kata Don,  tahun 2023 Bank Indonesia kembali memberikan dukungan berupa infrastruktur penerangan jalan sejumlah 6 titik lampu jalan panel surya, 6 paket alat selam serta 1000 polybag bibit cabai. Bantuan alat selam akan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang bersamaan dengan pemberian alat selam di tanggal 15 maret 2023 telah meresmikan pembentukan Kimaboe Dive Center terinspirasi dari spesies kimaboe tridacna (Tiram) terbesar kedua di dunia yang hanya terdapat di Labengki.

    Penamaan ini membawa pesan pada pengunjung terkait pentingnya konservasi spesies tersebut dan kelestarian keragaman hayati Labengki. Upaya yang telah dilakukan melalui pemberian bantuan PSBI serta kesepakatan kerja sama berbagai pihak terkait, menandai keseriusan para pihak untuk menjaga komitmen dalam pengembangan wilayah Labengki Kecil kedepannya dengan semangat membangun Indonesia dari desa. (Adm)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini