Harga sembako yang dijual di pasar murah kerjasama BI, Bulog dan Disperindag Provinsi Sultra (Foto Instagram BI Sultra) |
Deputi KPw BI Sultra, Adik Afrinaldi, mengatakan kegiatan pasar murah dilakukan untuk mengatasi laju inflasi di tahun 2023.
Adapun lokasi pasar murah yakni Aula Korem, pasar sentral kota Kendari dan pasar Baruga. Untuk pelaksanaan pasar murah hari ini bertempat di Aula Korem yang berhadapan langsung dengan pasar basah.
"Pemilihan Aula Korem sebagai titik awal merupakan langkah yang tepat. Kita pilih di Aula Korem karena salah satu pertimbangannya di Pasar Basah ini menjadi salah satu tempat pengecekan inflasi kita," ungkap Adik.
Menurutnya, untuk stok beras dan minyak goreng akan disiapkan pihak bulog. Sementara, komoditas lain yakni telur, cabai, bawang merah dan sejumlah kebutuhan lain juga disiapkan oleh pihak dinas perindustrian dan perdagangan provinsi Sultra.
Masih kata Andik, dengan adanya pasar murah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat terkait masalah kebutuhan pokok.
"Kami berharap semoga dengan diselenggarakannya pasar murah ini, harga-harga di pasar dapat ditekan sehingga tidak membebani warga," terangnya.
Sementara itu, kepala dinas perindustrian dan perdagangan Sultra, Siti Saleha menjelaskan, kegiatan pasar murah ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan stok pangan. Dan inflasi perlu menjadi fokus perhatian pemerintah.
"Jika hal ini tidak terkendali, maka akan menyebabkan terganggunya stabilitas ekonomi," terangnya.
Dalam pasar murah ini, minyak goreng perliter dihargai Rp 14.000. Beras Bulog Rp 43.000 per kg, Gulakita Bulog dibandrol Rp 13.5000 per kg, dan Telur Ayam Rp 47.000 -Rp 52.000 per rak.
Sementara bawang merah dihargai Rp 35.000 per kg dan bawang putih dijual seharga Rp 30.000 per kg. (adm)