Ruangan Delima RS Bahteramas Kendari tempat persalinan ibu bayi kembar 4 | Foto : Istimewa |
Jurtian, kerabat dekat orangtua bayi kembar empat itu mengungkapkan, sebelumnya dokter memprediksikan bayi akan lahir pada tanggal 10 Maret.
“sekitar pukul 10.30 Wita, dia sudah alami kontraksi, akhirnya dibawa di sini,” tutur Jurtian di ruang Delima Rumah Sakit Bahtermas, Kendari Selasa (8/3/2016) malam.
Sang ibu bayi kembar 4 didampingi keluarganya tiba di Rumah Sakit tepat pukul 11.00, dokter Yulia langsung mengambil tindakan dan hasilnya telah terjadi pembuka dua.
Berdasarkan hasil tersebut, dokter langsung melakukan operasi terhadap Riana.
Operasi Ceasar berlangsung cepat. Sang bayi pun lahir tepat pukul 12.30 wita dan dan langsung memasukkan bayi tersebut ke ruangan picu nicu (ICU).
Keempat bayi tersebut berjenis kelamin perempuan dengan kondisi normal, berat masing-masing bayi pertama 1,9 kg, kedua dan ketiga 1,8 kg dan keempat 1,7 kg. Dua anak digabung dalam satu incubator dan duanya lagi ditempat di incubator yang berbeda.
Saat ini, keluarga sudah mulai berdatangan menjenguk dan menjaga Riana yang dirawat di ruangan kelas 2 gedung Dilema.
Meskipun kondisi Riana sudah mulai membaik, akan tetapi belum dapat ditemui oleh siapapun karena berhubung kondisinya belum stabil. Bahkan ketatnya penjagaan oleh petugas kesehatan, membuat penjenguk tak leluasa masuk. Bahkan wartawan yang berusaha mengambil foto tak diizinkan.
Humas RS Bahtermas Kendari, Masita mengungkapkan, bayi kembar tersebut dalam perawatan intensif di ruang Picu/Nicu (ICU). Untuk sementara, bayi kembar 4 itu belum bisa dijenguk karena masih dalam pengawasan dan penanganan tim medis.
“Kalau dari kami pihak rumah sakit silahkan, tapi mohon maaf jika keluarga bayi tidak berkenan kami tidak dapat berbuat apa-apa, karena itu hak pasien,” jelas Masita saat di ruang kerjanya, Selasa (8/3/2016).
Pertimbangan lain adalah ruangan sang bayi merupakan ruang yang steril, sehingga tidak boleh orang keluar masuk dalam ruangan tersebut.
Selain itu, kata Masita, pihak rumah sakit juga melakukan perlindungan yang ketat terhadap ke empat bayi kembar tersebut karena peristiwa ini merupakan yang pertama di RS Bahteramas.
"kami pernah menangani kelahiran bayi kembar tiga dan baru kali ini ada bayi kembar empat. Tim dokter yang tangani persalinan yakni dokter kandungan, anak dan ahli anastesi," ujarnya.
Masita menjelaskan, saat ini kondisi sang ibu masih sangat lemah akibat pendarahan. Untuk pemberian ASI, sang ibu harus menuju ke ruangan bayinya di ICU. (qq)