• Jelajahi

    Copyright © Swarasultra.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 1

    Iklan 2

    Korupsi

    Media Sosial Jadi "Surga" Radikalisme

    Redaksi SwaraSultra.com
    Jumat, 30 Oktober 2015, 01.02 WITA Last Updated 2023-02-01T14:49:49Z
    Media Sosial Jadi "Surga" Radikalisme
    Praktisi Media Sosial, Nukman Lutfi baju biru bersama Uno W. Purba praktisi IT berbicara dalam workshop yang diadakan BNPT RI tentang Program Damai di dunia maya | Foto : Istimewa
    Swarasultra.com, Yogyakarta - Saat ini media sosial atau biasa disebut Medsos, dinilai menjadi "surga" bagi kelompok radikal dan teroris seperti ISIS untuk menyebarkan pahamnya.

    Pakar media sosial, Nukman Luthfie, mengatakan, ISIS lebih memilih media sosial dibandingkan website untuk menyebarkan misinya.

    "ISIS sekarang ini menyasar media sosial dan menyebarkan paham radikal, lewat medsos dan lebih gampang lakukan rekrutmen kepada penggunannya," ungkap Nukman dalam Workshop Program Damai di Dunia Maya yang digelar oleh BNPT RI di Jogja Expo Center (JEC), Kamis (29/10/2015).

    Penyebaran gagasan lewat media sosial, kata Nukman, sangat berbahaya dan sangat cepat karena hanya dengan sekali klik.

    Menurutnya, ada 60 persen pengguna internet anak muda. Sehingga dengan mudah generasi muda bisa menjadi sasaran empuk kelompok ISIS.

    "Gagasan lewat media sosial tidak mudah ditangkal, sedangkan untuk website gampang dikontrol karena jika tidak cocok pemerintah bisa langsung ditutup," ujarnya.

    Nukman melanjutkan, para pengguna sosial media lebih percaya pada Key Opinion Leader daripada iklan.

    "Opinion leader sangat mungkin dipercaya oleh pengguna media sosial, sehingga banyak pengikutnya (followers), jika sudah memegang key opinion leader dengan basis ideologi bisa menangkal pemahaman radikal di media sosial," imbuhnya.

    Sementara itu, Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen Agus Surya Bakti menjelaskan, dunia maya menjadi favorit untuk mempengaruhi anak muda.

    "Pengguna media sosial 85 persen memakai seluler, sumber utamanya adalah internet sekitar 60 persen dan 40 persen adalah anak muda yang usianya sekitar 15-25 tahun," kata Agus dalam workshop. (qq)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini