1000 pemuda-pemudi berkumpul di Yogyakarta memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober |Foto : Istimewa |
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di gedung Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, dengan mengangkat tema "Peran Generasi Muda Dalam Pencegahan Terorisme".
Kepala BNPT RI Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi, Saut Usman Nasution mengatakan, momentum Sumpah Pemuda bisa menyadarkan pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saat ini, ancaman aksi teroris dan radikalisme terhadap keutuhan Negara belum berakhir.
Menurut Saut,organisasi teroris yang paling membahayakan saat ini adalah Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS).
"Kelompok Cyber terror saat ini menyasar generasi muda, untuk direkrut menjadi anggota teroris. Saat ini perkembangan radikalisme dan terorisme banyak disebarkan melalui media sosial," kata Usman dalam dialog pemuda di Jogja Expo Centre, Rabu siang.
Propoganda dan agitasi politik oleh ISIS, lanjut Usman, lebih menakutkan daripada Al Qaida. ISIS secara cerdas memamfaatkan dunia maya, banyak generasi muda ikut ke ISIS melalui media sosial,.
"Ada 12 pemuda asal Indonesia meninggal sebagai pengantin, 4 pemuda yang direkrut ISIS tewas di Irak dan 7 pemuda meninggal dalam medan perang," imbuhnya.
Saut melanjutkan, akar masalah aksi terorisme dipengaruhi oleh faktor dendam, ketidakadilan, Kesenjangan sosial, kemiskinan, kebijakan yang tidak pro rakyat dan ideologi.
Dialog itu akan menghadirkan dua mantan anggota jaringan terorisme seperti Abdurrahman Ayub dengan materi pengalaman selama menjadi teroris. Kemudian Nasir Abbas dengan materi strategi penangkalan paham radikalisme dan terorisme.
Kegiatan ini akan berlangsung sampai 30 Oktober dan dibuka oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin. (qq)