Swarasultra.com, Kendari - Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Arkian Lubis menegaskan akan menindak tegas sekecil apapun perbuatan tindak pidana di Kelurahan Gunung Jati, Kota Kendari. Menyusul situasi yang sering memanas.
(Foto : Ilustrasi)
“Sekecil apapun perbuatan mereka (oknum warga) kalau ada kaitannya dengan tindak pidana, kita bawa kasusnya ke pengadilan,” tandas Arkian Lubis.
Pihak kepolisian tak kompromi lagi untuk mengefektifkan dan mewujudkan kedamaian di wilayah tersebut.
“Upaya damai yang dilakukan masyarakat setempat selama ini tidak efektif,” kata Arkian Lubis.
Langkah menindak tegas dengan memproses hukum menjadi jalan yang dinilai lebih jitu. Tanpa memberikan kesempatan bagi para pelaku tindak pidana untuk menjalin kesepakatan damai. Efek jera diberikan untuk kepentingan bersama.
“Pelan-pelan akan kondusuf. Pemicu keributan karena miras (minuman keras), masalah dari luar yang dibawa masuk, balas dendam,” jelas Arkian Lubis.
Namun soal rebutan lahan, Arkian Lubis menyatakan, belum menerima informasi tersebut.
Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 143 Haluoleo Kolonel inf Andi Sumanggerumpa mengatakan, pihaknya ikut membantu kepolisian untuk mengamankan wilayah Gunung Jati.
“Kami turunkan 1 peleton personil yonif 725 guna membantu kepolisian dalam mengamankan situasi di Gunung jati, sebelumnya memang ada sekitar 30 warga yang meminta bantuan kami agar dikawal untuk beraktivitas di luar,” tegasnya.
Penempatan personil TNI di wilayah tersebut, kata Danrem akan berlangsung hingga situasi aman dan itu komitmen pihaknya dengan Kapolda Sultra.
Rentetan kekacauan sering pecah di Gunung Jati. Dalam peristiwa memanas, Senin (23/12), kepolisian mengamankan delapan orang yang kedapatan membawa senjata tajam. Saat ini, situasi kelurahan Gunung Jati masih kondusif. Sedikitnya 3 satuan setingkat kompi (SSK) anggota polisi dan brimob berjaga di lokasi yang sering bertikai. (adm)
