• Jelajahi

    Copyright © Swarasultra.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 1

    Iklan 2

    Korupsi

    Sinyal Sering Hilang, Baterai Telkomsel Dijarah Kawanan Pencuri

    Redaksi SwaraSultra.com
    Minggu, 25 Agustus 2013, 21.27.00 WITA Last Updated 2013-08-25T13:27:25Z
    ilustrasi Tower Telkomsel | google
    KENDARI - Tiga dari lima orang komplotan pencuri baterai pemancar milik PT Telkomsel dibekuk satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polresta Kendari. Ketiga pelaku pencurian itu masih saudara kandung, yakni LS (19), RK (20) dan AT (22).  Sementara dua orang pelaku lagi masih dalam kejaran aparat kepolisian.  
     
    " Mereka mengakui telah melakukan pencurian baterai BTS Telkomsel dan baterai milik perusahaan XL. Ketiganya masih bersaudara, dua orang lagi masuk daftar pencarian orang (DPO), " terang Kasat Reskrim Polres Kendari AKP Agung Basuki dihubungi, Minggu (25/8/2013).
     
    Menurutnya, pelaku berhasil ditangkap saat berupaya menjarah baterai pada Tower Telkomsel di Babul Jihad Kampung Baru, Kecamatan Kambu, Kota Kendari Sabtu dini hari (24/8) sekitar pukul 03.00 WITA.
     
    "Perburuan pelaku pencurian baterai BTS Telkomsel maupun XL berlangsung sejak beberapa bulan lalu namun nanti Sabtu dini hari pelakunya tertangkap," jelas Agung.

    Adapun barang bukti yang disita dari para tersangka, kata Agung,  adalah baterai tipe A602/960 A sebanyak 48 buah, baterai tipe 6 FTJ-100 A sebanyak 55 buah, dan baterai tipe S12/130 A sebanyak 21 buah dan milik PT XL sebanyak empat buah. Barang bukti berupa baterai berbagai tipe disita penyidik dari gudang penampungan besi tua di Jalan Made Sabara, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.

    “ Kami juga telah meminta keterangan dua orang karyawan gudang tempat pelaku menjualkan hasil jarahannya,” tandasnya.
     
    Salah seorang pelaku pencurian baterai milik Telkomsel mengakui, pernah menjadi buruh pembangunan tower  Telkomsel.  “kami sudah melakukan baterai di Kendari, Konawe dan Kabupaten Konawe Utara dan satu baterai kami jual sampai Rp 12 juta,” ungkap salah seorang pelaku.   
     
    Supervesor jaringan Telkomsel Kendari, Tri Warsono dihubungi terpisah mengatakan, akibat pencurian yang marak terjadi sebelum Ramadhan menimbulkan kerugian sekitar Rp900 juta.
     
    "Pencurian baterai pemancar tak hanya merugikan kami secara materi, tapi juga masyarakat luas yang menjadi pelanggan Telkomsel," paparnya, Minggu (25/8/2013).

    Dikatakan Tri, baterai yang dipasang pada tower pemancar berfungsi menggantikan energi listrik jika sewaktu-waktu jaringan listrik dari PT PLN mengalami gangguan.
     
    "Baterai dapat bertahan hingga empat jam. Salah satu penyebab sering terjadinya gangguan jaringan telepon genggam karena baterai dijarah," katanya.
     
    Tri melanjutkan, pihaknya menemukan delapan lokasi yang baterainya dijarah di kota Kendari. Sedangkan  satu lokasi di Kabupaten Konawe Selatan. “ Sembilan lokasi pencurian baterai itu kami ketahui setelah melakukan pengawasan secara rutin,” tutupnya. 
     
     
     
     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini