![]() |
Massa Forsub turun jalan menolak rencana Pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak / Foto: Kiki Andi Pati |
KENDARI - Sekitar 100 orang yang
tergabung dalam Front Rakyat Sultra Bersatu (Forsub) Sultra, Senin (3/6/2013)
siang, menggelar aksi menolak rencana pemerintah untuk menaikan harga bahan
bakar minyak (BBM) tahun 2013 ini.
Menurut Amar yang juga Ketua
Koordinator Lapangan (Korlap), kenaikan harga BBM akan terus menambah
kesengsaraan masyarakat miskin di Indonesia. Karena otomatis dengan naiknya
harga BBM, maka akan diikuti melambungnya harga bahan pokok rumah tangga maupun
barang kebutuhan masyarakat lainnya.
Dalam aksinya, massa Forsub mengelar
konvoi di jalan utama Kota Kendari sambil berorasi. “Rezim SBY-Budiono adalah
antek imperialis. Jangan persulit lagi kehidupan dasar masyarakat. Rencana
kenaikan BBM merupakan bukti kegagalan rezim penguasa saat ini,” teriak salah
seorang massa aksi.
Dalam seruannya, massa Forsub
menuntut agar pengelolaan energi nasional agar dikembalikan dalam koridor pasal
33 UUD 1945. “ Sumber Daya Alam (SDA) harus dikelola dengan baik. Bangsa yang
besar ini harus di harus mandiri dan pengelolaan energi harus memprioritaskan
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” demikian ditulis dalam pernyataan politik
ketiga organisasi tersebut.
Aksi massa Forsub ini dimulai sejak
pukul 10.00 WITA di simpang empat Jalan Jendral Ahmad Yani tepatnya di depan
Kampus eks PGSD Kendari . Setelah itu, massa aksi melakukan konvoi menuju
kantor DPRD Sultra . Forsub merupakan gabungan berbagai organisasi, seperti
PRD, HMI, KAMMI, IMM, GMKI, HMI MPO, LMND, PMII, PMKRI, LBH, PRP, SRMI dan
Walhi
Setibanya di kantor DPRD Sultra,
massa kemudian di temui oleh salah satu anggota DRPD Sultra Hasid Pidansa. Di
depan massa Hasid Pidansa yang juga politisi PDIP ini berjanji akan
menyampaikan aspirasi Forsub ke ketua DPRD Sultra dan akan diteruskan ke
Pemerintah pusat.
" Saya akan menyampaikan
aspirasi ini ke unsur pimpinan DPRD Sultra. Dalam jangka waktu dekat kami
secara kelembagaan dan pribadi akan mengirimpakan pernyataan penolakan kenaikan
BBM ke pemerintah pusat," kata Hasid Pidansa.
Usai melakukan dialog dengan anggota
DPRD perihal kebijakan energi nasional dan penolakan kenaikan harga BBM, massa Forsub
membubarkan diri dengan tertib. (QQ)