![]() |
Massa dari BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) se- Indonesia menolak kurikulum 2013 yang di keluarkan Pemerintah | Foto : Kiki Andi Pati |
Nada tidak sepakat dengan terobosan Kemendikbud itu dilontarkan saat digelarnya seminar nasional yang dilaksanakan di aula FKIP Universitas Haluoleo (Unhalu) Kendari Senin, (3/6) yang dihadiri lima universitas yakni, Unhalu, Universitas Sultan Agung Semarang, Universitas Lakidende Konawe, Universitas Sembilan November Kolaka dan Universitas Serambi Mekah Aceh. Ketua BEM FKIP, Iman Ashari menilai, kurikulum baru tersebut tidak memiliki arah yang jelas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertakwa. Berdasakan hasil kajian yang dilakukan pihaknya, instruksi Kemendikbud yang hanya menerapkan kurikulum itu di daerah dan sekolah tertentu sangat tidak tepat.
"Kami menganggap itu tidak wajar karena dengan pemberlakukan di daerah dan sekolah tertentu saja, berarti membeda-bedakan daerah yang satu dengan lainnya," jelasnya.
Padahal lanjutnya, prinsip pendidikan adalah melakukan pemerataan pendidikan. Selain itu, dalam kurikulum baru kali ini Kemendikbud menerapkan penetapan standar kurikulum baru disetiap satuan pendidikan .
"Kami nilai tidak lebih dari sekedar tender, bukan memikirkan generasi masa depan. Maka dari itu kami selaku mahasiswa FKIP se-Indonesia perihatin dengan kebijakan dari pemerintah. Olehnya itu kami menolak pemberlakuan kurikulum tahun 2013," tandasnya.
Tak hanya itu, perwakilan BEM tersebut juga menggelar aksi unjuk rasa sambil konvoi dari kampus Universitas Haluoleo Kendari menuju eks MTQ di Jalan Abdullah Silondae. (qq)