Hasyim Djojohadikusumo saat membawa sambutan dalam Rakor Partai Gerindra se Sultra / Foto: Kiki Andi Pati
KENDARI -- Kakak ketua dewan pembina partai
Gerindra, Hasyim Djojohadikusumo melakukan perbuatan kurang terpuji dengan
menggusir wartawan, saat pembukaan rapat koordinasi dengan pengurus partai
Gerindra se Sultra di salah satu hotel di Kendari, Kamis (4/4/2013).
Pengusiran terhadap awak media oleh
Hasyim yang juga Ketua Badan Seleksi Organisasi (BSO) DPP Partai Gerindra, berawal
ketika ia menyoroti kinerja pemerintahan yang dipimpin oleh partai Demokrat.
Menurut kakak Prabowo, ada pejabat
eselon II di kementerian sosial yang telah bergabung dengan partai Gerindra,
karena sudah tidak sanggup melihat kasus korupsi yang terjadi di instasinya. “ ada
bantuan sebesar Rp. 2000 untuk anak panti asuhan disunat, kok bisanya
untuk kemaslahatan umat disunat? tidak
ada wartawan di sini? Saya tidak mau digugat,” cetusnya.
Namun selang beberapa menit, Hasyim
merasa terusik dengan kedatangan tiga orang wartawan melalui pintu masuk aula
hotel tempat digelarnya Rakor partai Gerindra. Seraya berkata “ ada wartawan? jangan
dikasih masuk wartawan di sini, yang bukan orang Gerindra jangan masuk,
wartawan keluar,” bebernya, kemudian Hasyim diam sejenak, hingga semua wartawan
yang berada di dalam Rakor partai Gerindra keluar.
Seplin, salah seorang wartawan Koran
harian Rakyat Sultra yang lebih awal di lokasi rakor partai Gerindra mengecam
aksi pengusiran yang dilakukan oleh Ketua BSO DPP partai Gerindra. Sebab, ia
meliput rakor tersebut setelah panitia mempersilakah para awak media untuk
masuk ke dalam aula tempat rapat koordinasi partai Gerindra.
“Saya sesalkan tindakan pak Hasyim,
kami ini kan dipersilakan oleh panitia untuk masuk meliput. Tetapi kenapa dia
berbuat seperti itu, jika memang kami dilarang untuk meliput harusnya lebih
awal dia sampaikan ke kami,” tuturnya.
Seplin juga mengingatkan kepada
partai lain agar kedepan tidak seenaknya melakukan pengusiran terhadap
wartawan. “ kalo memang pernyataan yang dilontarkan bakal membuat masalah, kan
lebih baik bilang saja of the recorder. Kami juga tau aturan kok, tidak mesti
harus melakukan tindakan penggusiran seperti itu,” tandasnya.
Sementara itu, salah seorang
pengurus Gerindra Sultra yang enggan menyebutkan namanya menyatakan, terjadi
miskomunikasi antara panitia dengan teman-teman wartawan. “kami minta tolong
janganlah dibesar-besarkan, ini hanya kesalahpahaman saja,” ujarnya. (qq)