Kendari, BP - Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
masih diminati oleh masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan banyak pendaftar calon legislatif yang akan maju dengan menggunakan pintu PKS
pada pemilu 2014 mendatang. Peminatnya juga cukup banyak yang berasal dari
mantan pejabat. Namun demikian, ia belum mau mengungkapkan siapa saja mantan
pejabat yang menggunakan PKS di pilcaleg 2014 nanti.
Ketua DPD PKS Kota Kendari, Sulkarnain mengatakan, partainya telah
membuka pendaftaran sejak tiga bulan lalu. "Hingga saat ini kami masih
melakukan penyusunan dan penggodokan, masih ada waktu kurang lebih satu bulan
sebelum memilih calon yang kami tetapkan pada pilcaleg mendatang, jumlah yang
mendaftar di partai kami hingga saat ini sudah mencapai sekitar 40 pendaftar,
padahal kuota untuk kursi DPRD Kota Kendari hanya 35 kursi," katanya, usai
rapat koordinasi dan konsultasi publik KPU Kota Kendari, Kamis (28/2/2013.
Ia memastikan peminat yang akan mendaftar kedepan, akan bertambah. Pasalnya, pendaftaran akan ditutup akhir Maret mendatang. Selain itu, pihaknya juga akan mempersiapkan strategi khusus untuk menghadapi kompetitor dalam pesta demokrasi yang akan dilaksanakan 2014 mendatang.
Ia memastikan peminat yang akan mendaftar kedepan, akan bertambah. Pasalnya, pendaftaran akan ditutup akhir Maret mendatang. Selain itu, pihaknya juga akan mempersiapkan strategi khusus untuk menghadapi kompetitor dalam pesta demokrasi yang akan dilaksanakan 2014 mendatang.
Ia menjelaskan, PKS juga akan tetap
memperhatikan kuota perempuan dalam proses pencalegkan mendatang. "Kuota
30 persen perempuan itu sudah menjadi amanah undang-undang, jadi tidak mungkin
kami abaikan," ujarnya.
Disinggung soal kader dan non kader, tambah Sulkarnain, PKS tidak mengenal istilah tersebut, yang utama yakni bagaimana calon yang akan bersaing bisa memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat setelah duduk sebagai anggota dewan.
"Saya pikir tidak ada lagi dikotomi partai antara kader dan non kader karena mengemban amanah dari masyarakat bukanlah hal yang mudah, tidak harus kader, tetapi siapapun yang berkompeten tentu akan kami utamakan, termasuk tokoh-tokoh masyarakat," tutupnya. (qq)
Disinggung soal kader dan non kader, tambah Sulkarnain, PKS tidak mengenal istilah tersebut, yang utama yakni bagaimana calon yang akan bersaing bisa memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat setelah duduk sebagai anggota dewan.
"Saya pikir tidak ada lagi dikotomi partai antara kader dan non kader karena mengemban amanah dari masyarakat bukanlah hal yang mudah, tidak harus kader, tetapi siapapun yang berkompeten tentu akan kami utamakan, termasuk tokoh-tokoh masyarakat," tutupnya. (qq)