Swarasultra.com, Kendari - Pengusaha pemula menemukan berbagai hambatan dalam mengembangkan usahanya, terutama tidak memiliki keberanian untuk terjun ke dunia usaha. Untuk itu, Ketua Umum Pusat HIPMI, Raja Sapta Oktohari, meminta kepada pemerintah agar berpihak kepada para pengusaha, sehingga kedepannya pengusaaha yang ada di Indonesia bisa lebih berkembang lagi.Ketua Umum Pusat HIPMI, Raja Sapta Oktohari (tengah) (Foto : Swarasultra.com)
"Kami ini sebenarnya perlu payung hukum untuk menumbuh kembangkan para pengusaha pemula yang ada di Indonesia, kami sedang merumuskan beberapa hal yang akan dihasilkan melalui payung hukum yakni aspek legalitas, permodalan dan pasar," terang Raja Sapta saat berkunjung di Kota Kendari, Sultra, Senin (25/3/2013).
Ia menegaskan, peran pemerintah dalam memberikan bantuan modal kepada para pengusaha memang merupakan peranan yang dibutuhkan. Dimana selama ini, pengusaha masih tersendat dalam hal modal.
"Beberapa contoh di luar negeri bisa mendapatkan pinjaman kredit hanya dengan ijazah S1, itu membuktikan bahwa di luar negeri itu para pengusahanya memang sangat didukung, jangan sampai beberapa tahun kedepan, kita dikalahkan dengan pengusaha dari luar, jangan-jangan kita akan berhadapan dengan pengusaha tamatan SMA," cetusnya.
Untuk itu, HIPMI selalu berusaha agar apa yang menjadi rumusan programnya bisa disinergikan dengan program pemerintah, sehingga bisa seiring sejalan
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tenggara, H Nur Alam yang membuka kegiatan pelantikan dan rapat kerja daerah BPD HIPMI Sultra, berharap agar ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Pengusa Muda Indonesia (HIPMI) untuk merangkut para pengusaha nasional melakukan investasi di Sultra.
"Saya kira sudah waktunya para pengusaha muda kita untuk melakukan berbagai perubahan demi majunya pembangun daerah. Dan saya percaya dengan kepemimpinan HIPMI Pusat dan daerah akan melahirkan sebuah gerakan perubahan yang baik untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat Indonesia," kata gubernur,
Ia mengatakan, keberadaan Hipmi saat ini tidak lagi seperti saat dirinya masih menjadi salah satu anggota dan pengurus, tetapi saat ini sudah memiliki banyak kemajuan dan lebih terpenting adalah sudah memiliki kemandirian yang luar biasa.
Nur Alam juga berkeyakinan dengan kehadiran Ketua Umum DPP Hipmi, Raja Sapta Oktohara di Bumi Kota Kendari, akan memberikan pencerahan sekaligus nilai positif bagi para pengusaha daerah yang memiliki komitmen yang besar untuk memajukan daerah.
Di Sultra kata Nur Alam, setiap investor yang mempunyai komitmen berinvestasi, pemerintah selalu memberi kemudahan baik itu masalah lahan maupun terkait pajak.
Sebagai contoh selama beberapa tahun terakhir ini sudah ada kelompok pengusaha nasional yang sudah menanamkan modalnya seperti Grup Lippo yang berinvestasi menganai pusat perbelanjan moderen di Kota Kendari dan di Kota Baubau dan menyusul di kabupaten Kolaka.
Begitu pula dengan pengusaha dibidang perhotelan, yang saat ini sudah dibangun hotel Calarion 15 lantai yang sekaligus merupakan hotel tertinggi di Kota Kendaari, dan pengusaha Rio Tinto yang akan membangun sebuah pabrik di konawe Utara dengan investasi mencapai 4-5 miliar dolar AS di tahun 2013 ini."Kesemua kegiatan investasi itu diharapkan menjadi acuan sekaligus harapan terbaik bagi hadirnya investor-investor baru yang tidak kalah hebatnya untuk menanamkan modalnya di Sultra pada umumnya," tutupnya. (adm)