![]() |
Ilustrasi gas elpiji 3 kg |
Sales Representatif (SR) Elpiji Pertamina Sultra, Adeka Sangtraga Hitapriya, membenarkan penundaan konversi yang seharusnya terjadi di tahun 2012. Namun demikian, pihaknya akan terus berupaya agar distribusi elpiji di Sultra bisa segera terealisasi awal tahun 2013.
"Seharusnya distribusi dilakukan di tahun 2012 terpaksa ditunda, sebab data yang kami miliki masih kurang sehingga pendistribusian tidak bisa dilakukan," terang Adeka saat dihubungi via celuler, Senin (7/1/2013).
Kendati demikian, lanjut Adeka pihaknya masih membahas hal itu dengan pihak BPH Migas, karena terjadi revisi anggaran yang seharusnya terjadi di tahun 2012 terpaksa menyeberang tahun. "Kami masih rapat kembali dengan pihak migas terkait kepastian pendistribusian yang akan dilakukan di tahun 2013 karena adanya revisi anggaran," terangnya.
Adeka menegaskan, kemungkinan Sultra tidak mendapatkan penyaluran gas elpiji sangat kecil. "Kalaupun ada kemungkinan untuk tidak terealisasi itu sangat kecil karena upaya kami untuk melakukan pendistribusian sudah berjalan sangat jauh, kami berharap dalam rapat yang kami lakukan dengan pihak migas bisa mengambil keputusan yang sangat bijak," harapnya
Sebelumnya, Sales Representatif (SR) Manager Pertamina Sultra, Wahyudi Wirjanto menjelaskan, pendistribusian gas elpiji 3 kg akan dilakukan akhir desember tahun 2012. BPH Migas mulai melakukan sosialisasi kepada calon penerima paket.
"Untuk pegisian elpiji akan dilakukan melalui Dermaga elpiji di Kelurahan Sambuli, Poasia. Selama ini dermaga elpiji hanya melayani elpiji 12 kg, dengan adanya konversi mereka mulai melayani pengisian 3 kilo gram, yang disalurkan melalui agen resmi tentunya," bebernya.
Sejak tahun 2008 lalu, Pemerintah memprogramkan konversi BBM dari minyak tanah (mitan) ke elpiji. Sesuai jadwal, sebanyak 405.178 paket konversi akan dibagikan di Sultra. Saat ini Pertamina dan beberapa pihak terkait tengah melakukan sosialisasi tentang penggunaan perangkat dari BBM elpiji.
Wahyudi menjelaskan program ini baru berlaku di enam wilayah yakni Kendari, Konawe, Konsel, Kolaka Utara dan Kolaka. "Satu perangkat yang dibagikan pada konsumen yang belum memiliki Elpiji masing-masing berupa kompor, selang regulator dan tabung 3 kilo gram," tutupnya.
Sebelumnya, Konversi elpiji di Sultra ini direncanakan sejak lima tahun yang lalu. Untuk program awal dilalui dengan pembuatan dermaga di Kelurahan Sambuli. Awal tahun 2011 pembangunan dermaga rampung. Kemudian karena program konversi di Sultra belum dianggarkan, dermaga digunakan untuk pengisian elpiji non subsidi (12 kg). Kini setelah program konversi ini ada diharapkan masyarakat akan beralih dari minyak tanah ke elpiji. (qq)