Swarasultra.com, Kendari - Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Ngadino dalam
arahannya saat acara sertijab lepas sambut, empat Kapolres di Aula
Dacara Polda Sultra, Senin (10/12) mengatakan, mutasi di jajaran polda
Sultra sebagai langkah promosi dan penyegaran di instansi kepolisian.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk promosi terhadap perwira
menengah yang dimutasi. Menurutnya, di jajaran kepolisian, mutasi
merupakan hal yang lumrah dan sering terjadi."Ini dilakukan untuk
meningkatkan kinerja agar bisa melakukan pelayanan kepada masyarakat,"
ungkapnya.
Ngadino mengatakan, bagi pejabat yang baru agar segera melakukan tugas dan tanggungjwab mengamankan wilayahnya. Tak hanya itu lanjutnya, pejabat yang baru juga dituntut untuk melakukan terobosan yang lebih kreatif. Ia juga berpesan agar para Kapolres lebih sensitive terhadap masalah-masalah yang akan timbul di lingkungannya.
"Misalnya di Kabupaten Muna, potensi kayu jati dan mete yang dulu sangat terkenal sekarang sudah mulai berkurang, nah hal itu bisa menimbulkan angka criminal di daerah itu," tegasnya.
Selain itu, konflik komunal seperti yang terjadi di Gunung Jati Kendari, di Lapandewa Buton, konflik pertambangan dan juga sengketa Pilkada. Itu juga bisa menciptakan konflik yang bisa meluas, jika tidak diselesaikan akar masalahnya.
"Jadi sepanjang tahun 2012 saya melihat di Sultra yang paling menonjol terjadi adalah sengketa lahan, konflik komunal di beberapa wilayah," paparnya.
Adapun Kapolres yang dimutasi yakni AKBP Andi Nugraha dari Kabag Binkar Biro SDM Polda Sultra menjadi Kapolres Konawe. Sedangkan Kapolres Konawe AKBP Hartoyo menjadi Kapolres Kolaka, sementara Kapolres Kolaka yang sebelumnya dijabat oleh AKBP Rahmat Pamudji menjadi Kabid Propam Polda Sultra.
Selain itu, Kapolres Baubau yang sebelumnya dijabat oleh AKBP Daniel Adityajaya digantikan oleh AKBP Sunarto, dan Daniel menduduki jabatan baru sebagai wakil direktur kriminal khusus Polda Sultra. Sedangkan Jabatan Kapolres Muna dipegang oleh AKBP Sempana Sitepu yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit 1 Tipikor Polda Sultra. (adm)
Ngadino mengatakan, bagi pejabat yang baru agar segera melakukan tugas dan tanggungjwab mengamankan wilayahnya. Tak hanya itu lanjutnya, pejabat yang baru juga dituntut untuk melakukan terobosan yang lebih kreatif. Ia juga berpesan agar para Kapolres lebih sensitive terhadap masalah-masalah yang akan timbul di lingkungannya.
"Misalnya di Kabupaten Muna, potensi kayu jati dan mete yang dulu sangat terkenal sekarang sudah mulai berkurang, nah hal itu bisa menimbulkan angka criminal di daerah itu," tegasnya.
Selain itu, konflik komunal seperti yang terjadi di Gunung Jati Kendari, di Lapandewa Buton, konflik pertambangan dan juga sengketa Pilkada. Itu juga bisa menciptakan konflik yang bisa meluas, jika tidak diselesaikan akar masalahnya.
"Jadi sepanjang tahun 2012 saya melihat di Sultra yang paling menonjol terjadi adalah sengketa lahan, konflik komunal di beberapa wilayah," paparnya.
Adapun Kapolres yang dimutasi yakni AKBP Andi Nugraha dari Kabag Binkar Biro SDM Polda Sultra menjadi Kapolres Konawe. Sedangkan Kapolres Konawe AKBP Hartoyo menjadi Kapolres Kolaka, sementara Kapolres Kolaka yang sebelumnya dijabat oleh AKBP Rahmat Pamudji menjadi Kabid Propam Polda Sultra.
Selain itu, Kapolres Baubau yang sebelumnya dijabat oleh AKBP Daniel Adityajaya digantikan oleh AKBP Sunarto, dan Daniel menduduki jabatan baru sebagai wakil direktur kriminal khusus Polda Sultra. Sedangkan Jabatan Kapolres Muna dipegang oleh AKBP Sempana Sitepu yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit 1 Tipikor Polda Sultra. (adm)