Swarasultra.com, Kendari - Rumah kontrakan salah seorang anggota Panitia Pengawas (Panwas) Sulawesi Tenggara Darmono, yang terletak di jalan Bumburanda, Kelurahan Korumba, Kota Kendari, diobrak-abrik orang yang tidak dikenal.
Menurut Darmono, waktu kejadiaanya tidak diketahui. Sebab sejak Jumat pagi ia sudah meninggalkan rumah karena harus mengikuti bintek Panwaslu yang diadakan di salah satu hotel yang ada di Kota Kendari.
"Mungkin kejadiannya sekitar pukul 09.30 sampe pukul 13.00, karena saya meninggalkan rumah sejak pukul 09.00 Jumat, ibu kost saya kebetulan siangnya memutar keran air, rumah saya sudah terbuka, ibu kost coba memanggil-manggil saya tetapi tidak ada jawaban, sehingga ia melihat dan ternyata rumah saya sudah diobrak-abrik orang," tutur Darmono kepada sejumlah rekan media, Sabtu (1/9/2012) malam.
Namun, ia mengetahui hal tersebut pada Sabtu, sekitar pukul 19.00. "Saya pulang ke kost sekitar pukul 19.00, saya baru tahu kalau rumah saya sudah diobrak-abrik," katanya.
Anehnya, meskipun rumah tersebut diobrak-abrik orang yang tidak dikenal, tidak satu pun barang hilang.
"Saya masuk rumah sudah terbuka dan berkas-berkas yang tersimpan diatas meja berantakan termasuk lemari dalam kamar saya. Saya tidak tahu apa motifnya orang tersebut mengobrak-abrik rumah saya, yang jelas tidak satupun barang saya hilang, kejadian ini sudah saya laporkan ke Polsek Mandonga, selanjutnya saya serahkan kepada pihak kepolisian untuk mengungkap apa motif kejadian ini," cetusnya.
Meski demikian, Darmono mengaku tak surut langkah untuk tetap melaksanakan tugasnya sebagai pengawas Pilkada. (adm)
Menurut Darmono, waktu kejadiaanya tidak diketahui. Sebab sejak Jumat pagi ia sudah meninggalkan rumah karena harus mengikuti bintek Panwaslu yang diadakan di salah satu hotel yang ada di Kota Kendari.
"Mungkin kejadiannya sekitar pukul 09.30 sampe pukul 13.00, karena saya meninggalkan rumah sejak pukul 09.00 Jumat, ibu kost saya kebetulan siangnya memutar keran air, rumah saya sudah terbuka, ibu kost coba memanggil-manggil saya tetapi tidak ada jawaban, sehingga ia melihat dan ternyata rumah saya sudah diobrak-abrik orang," tutur Darmono kepada sejumlah rekan media, Sabtu (1/9/2012) malam.
Namun, ia mengetahui hal tersebut pada Sabtu, sekitar pukul 19.00. "Saya pulang ke kost sekitar pukul 19.00, saya baru tahu kalau rumah saya sudah diobrak-abrik," katanya.
Anehnya, meskipun rumah tersebut diobrak-abrik orang yang tidak dikenal, tidak satu pun barang hilang.
"Saya masuk rumah sudah terbuka dan berkas-berkas yang tersimpan diatas meja berantakan termasuk lemari dalam kamar saya. Saya tidak tahu apa motifnya orang tersebut mengobrak-abrik rumah saya, yang jelas tidak satupun barang saya hilang, kejadian ini sudah saya laporkan ke Polsek Mandonga, selanjutnya saya serahkan kepada pihak kepolisian untuk mengungkap apa motif kejadian ini," cetusnya.
Meski demikian, Darmono mengaku tak surut langkah untuk tetap melaksanakan tugasnya sebagai pengawas Pilkada. (adm)