Pasien atas nama Lirqianti (Foto : Istimewa)
Swarasultra.com, Kendari - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulawesi Tenggara membantah telah menelantarkan pasien yang janin meninggal dalam kandungan ibunya. Humas RSUD Provinsi Sultra, Masita mengaku, pihaknya telah menangani pasien atas nama Lirqianti. Dokter yang memeriksa pasien sudah memberi sito (penanganan prioritas) ke bagian radiologi.
“Setelah ada hasil USG, selanjutnya diteruskan ke bagian radiologi. Nah di bagian radiologi yang menghambat penanganan pasien, ini hanya miskomunikasi antara ruangan perawatan dengan bagian radiologi”. Kata Masita.
Menurut dia, pihak rumah sakit tidak bisa langsung menangani pasien sebelum ada hasil dari radiologi. Sebab jika ditangani sebelum ada hasil dari Radiologi, dikhawatirkan akan berdampak buruk kepada pasien.
“Kondisi ibu hamil itu tidak apa-apa, hanya karena belum ada hasil radiologi maka kita belum bisa menangani, jangan sampai ibunya malah meninggal lagi,” ungkap Masita.
Keterlambatan penanganan dari RSUD tambah Masita, bukan karena pasien tersebut pemegang kartu miskin Bahteramas. Saat ini, pasien atas nama Lirqianti sudah mendapat perawatan, setelah suaminya Abdul Rais mengamuk di rumah sakit milik pemerintah provinsi Sultra.
Sejak seminggu lalu, Lirqianti, mengalami pendarahan dan ditangani Puskesmas Moramo. Karena tak sanggup, pihak medis merujuk Lirqianti ke RS Permata Bunda. Dari RS tersebut, ia dirujuk ke RS Provinsi Sultra, namun janin yang berusia 5 bulan dinyatakan meninggal dalam kandungannya. (Zh)
Miskomunikasi Jadi Alasan RSUD Sultra Telantarkan Pasien

Komentar
