• Jelajahi

    Copyright © Swarasultra.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 1

    Iklan 2

    Korupsi

    Asrun : Pengerukan Teluk Kendari Masih Uji Coba

    Redaksi SwaraSultra.com
    Sabtu, 16 Juni 2012, 00.17.00 WITA Last Updated 2023-02-04T13:45:56Z
    Swarasultra.com, Kendari - Walikota Kendari, Ir. Asrun mengatakan, pengerukan Teluk Kendari yang dilakukan PT. Permata Kendari Metropolitan masih sebatas uji coba. Demikian dikatakan Walikota Kendari, Asrun, kepada sejumlah rekan media, usai pengerukan perdana Teluk Kendari Kamis, (14/6). "Tidak usah berteori dulu, kita lakukan saja uji coba terhadap pengerukan teluk kendari ini, kalau kedepannya hasilnya bagus tentu akan disetujui, kita lihat dulu bagaimana hasilnya," kata Asrun.

    Asrun menilai bahwa tawaran yang diberikan investor untuk melakukan pengerukan teluk kendari harus disambut baik, kalau masalah izin pihak investor juga pasti akan menaati apa yang menjadi aturan. "Sambil jalan proses izinnya, kita biarkan dulu investor melakukan uji coba terhadap pengerukan teluk kendari, kalau dewan masih melakukan tugasnya untuk mengkaji dampak lingkungannya kita berikan juga waktu untuk dewan agar tetap bekerja, yang jelas semuanya bisa jalan dan tidak ada yang dirugikan," ujarnya.

    Menurut Asrun, pengerukkan Teluk Kendari sudah sangat mendesak. Sebab sedimentasi yang ada dalam kawasan Teluk Kendari sudah sangat mengkhawatirkan. Jika lumpur itu dibiarkan tetap mengendap dalam Teluk Kendari lanjut Walikota Kendari, bakal mengganggu aktivitas pelayaran dan mengancam biota laut, bahkan bisa menjadi daratan.

    Hasil Survei terakhir dari Bappeda Kota Kendari Laju sedimentasi di Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, mencapai 1,5 juta ton sedimen per tahun. Menurut Kepala Bidang Fisik dan Prasarana, Bappeda Kota Kendari, Abidin L, sedimentasi sudah terjadi sejak tahun 80-an dan kondisi ini mengakibatkan Teluk Kendari kian mengalami pendangkalan. “Kalau ini dibiarkan terus menerus terjadi, maka Teluk Kendari akan hilang dan tinggal nama saja, yang ada tinggal sungai besar,” terangnya.

    Berdasarkan hasil penelitian terakhir, luas area Teluk Kendari seluas 1.500 hektar. Bila sedimentasi terus terjadi, maka setiap tahunnya Teluk Kendari akan menyusut bahkan dalam 20 tahun mendatang bisa menjadi 800 hektar. “Dulu banyak sekali kajian dan penelitian terkait hal ini, kita bahkan pernah melakukan kerjasama dengan BPTP. Nah, sekarang kita mencoba untuk mencoba meramu kembali hasil-hasil penelitian tersebut,” tambahnya.

    Pemerintah Kota Kendari melalui walikota telah mengeluarkan kebijakan dengan mencoba mengurangi penelitian ini dan lebih fokus melakukan aksi nyata. “Aksi yang dilakukan beberapa waktu lalu antara lain mencoba meramu, dan merekayasa kapal pengisap lumpur di Teluk Kendari,” katanya.

    Kapal pengisap ini diharapkan akan mampu memberikan dorongan, terapi kepada semua pihak bahwa ternyata kapal pengisap yang dibuat oleh Walikota tidak cukup sehingga perlu keterlibatan dari stake holder yang lainnya.

    “Pemerintah Kota Kendari menyediakan dua unit kapal pengisap, namun yang berfungsi cuma satu. Walikota telah berkoordinasi dengan Gubernur, dan hasilnya pemerintah propinsi juga akan membantu menyediakan kapal pengisap lumpur agar pekerjaan lebih efisien,” katanya.

    Upaya lainnya yang dilakukan selain pengerukan, yaitu penyusunan tata ruang, pelarangan penimbungan di bibir teluk, pelarangan penebangan pohon bakau. ”Hal lain yang kita lakukan termasuk program penanaman kembali pohon-pohon di sekitar teluk dan juga gerakan bersih teluk. Dengan aksi ini masyarakat sudah mulai sadar untuk tidak membuang lagi sampah di teluk,” lanjutnya. (qq)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini