Swarasultra.com, Kendari - Aksi unjuk rasa puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kecamatan Wiwirano (HPPMW) Kabupaten Konawe Utara, Senin 9/4/2012 berakhir ricuh. Mahasiswa yang berasal dari Konawe Utara berusaha menyegel kantor Perusahaan Sawit milik PT. Damai Jaya Lestari di jalan Ahmad Yani, Kelurahan Lepo-Lepo Kendari, namun dihalangi aparat polisi. Akibatnya, aksi dorong-dorong antara polisi dan mahasiswa tak terhindarkan.
Massa dari HPPMW menuntut ganti rugi lahan warga Wiwirano yang telah digunakan PT. Damai Jaya Lestari (DJL) sejak 10 tahun silam. Dalam orasinya, Koordinator aksi HPPMW Ashar Lamaliga menyatakan, perusahaan sawit itu tidak mempunyai itikad baik untuk menyelesaikan persoalannya yang sudah lama terjadi.
“PT DJL hanya menjanjikan kesejahteraan masyarakat, sosialisasi juga dilakukan setengah-setengah tanpa turun langsung ke masyarakat, MOU juga tidak jelas hingga sekarang begitu juga konvensasi tanaman masyarakat yang sampai kini belum dibayarkan,” tegasnya.
Kepala Bagian Umum PT. DJL Carso Axtalora yang menerima para pengunjuk rasa mengatakan, pihaknya berniat baik untuk menyelesaikan ganti rugi lahan warga, namun hingga kini pihak pemerintahan setempat belum juga memberikan nama-nama pemilik lahan yang saat ini digunakan perusahaan untuk membuka lahan perkebunan sawit.
Setelah mendengar penjelasan dari pihak PT. Damai Jaya Lestari, massa dari HPPMW membubarkan diri dengan tertib. (Zh)
Demo Tuntut Ganti Rugi Lahan Warga, Mahasiswa Di Kendari Ricuh

Komentar
